Dewasa ini, kita banyak
melihat mahasiswa/I yang barhasil dan sukses dalam perkuliahannya dan
sesudah diwisuda melamar pekerjaan di suatu perusahaan atau perkantoran
dan ia pun diterima. Oleh karena waktu ia dalam bangku perkuliahan
benar-benar ia tekun dan giat belajar serta memiliki tujuan atau rencana
yang sangat jelas dan tepat. Ada juga kita lihat mahasiswa/I yang
dalam perkuliahannya saja tidak sungguh-sungguh dan hanya asal sudah
sehingga ditangah jalan perkuliahan pun gagal atau tidak berhasil.
Mengapa, karena ia tidak memiliki tujuan yang jelas, tidak punya rencana
untuk menggapai keberhasilan. Mungkin ia hanya kepikiran untuk
mengambil selembar kertas pada akhirnya, yaitu ijazah. Ia tidak
memikirkan bagaimana ia biasa mengetahui dan memahami setiap materi yang
diberikan oleh bapak/ibu dosen.
Itu semua berpengaruh pada
strategis belajar dari mahasiswa/I. Mengapa demikian, karena banyak
mahasiswa/I sekarang ini yang tidak mau berjuang atau dengan kata lain
asal sudah. Kebanyakan mahasiswa/I sekarang ini tidak memiliki
kesungguhan untuk belajar. Sehingga pada akhirnya pun gagal, lulus tapi
waktu melamar pekerjaan tidak diterima, atau pun diterima tapi kemudian
hari menjadi bermasalah mungkin tidak melaksanakan pekerjaan dengan baik
atau pun jadi korupsi. Jadi, Sebelum mahasiswa menempuh segala
aktivitas di kampus, mahasiswa harus terlebih dahulu memahami kekuatan
dan kelemahan dirinya yang akan mendukung dan menghambat proses
perkuliahan. Hal-hal yang perlu dipahami adalah : tujuan serta dasar
pemilihan program studi; kemampuan ekonomi baik secara pribadi maupun
ekonomi orang tua; dan gaya belajar. Mahasiswa harus mengetahui
sejauhmana kemamuan ekonomi untuk mendukung sampai akhir kuliah. Gaya
belajar perlu dipahami karena dalam kegiatan akademik seperti
perkuliahan gaya belajar mahasiswa sangat menentukan keberhasilannya.
Pemahaman tentang kekuatan dan kelamahan diri akan sangat bermanfaat
dalam perencanaan dan perjalanan kuliah.
Strategis belajar yang saya lihat
sekarang ini, merupakan strategis belajar yang sebagian optimis dan
ada juga sebagian yang pesimis. Dimana ada mahasiswa/I yang benar-benar
serius dan dosen juga yang benar-benar biasa membekali mahasiswa/I.
setiap materi kuliah yang diberikan dosen bagi mahasiswa/I bisa
dimengerti sehingga mahasiswanya pun bias aktif, baik memberikan
pertanyaan, kritik atau pun saran dari materi yang yang diberikan
tersebut. Pendapat tiap mahasiwa/I pun dihargai. Sehingga materi
tersebut pun bisa dengan sendirinya dimengerti oleh setiap mahasiswa/I.
Mengapa mahasiswa/I bisa aktif…? Karena dosennya pun bisa menyasuaikan
diri serta memahami dan mengerti bagaimana karakter dari mahasiswa/I
secara umum saja. Dosennya pun tidak serius-serius amat ada juga saatnya
buat refresing supaya mahasiswanya tidak tengang dan jadi pusing.
Selain hubungan dengan dosen, mahasiswa pun harus memiliki hubungan dan
kerja sama dengan mahasiswa lainnya. Dalam program perkuliahan.
Mahasiswa sebaiknya membentuk kelompok-kelompok belajar untuk
menyelesaiakan dan mencapai tugas-tugas perkuliahan. Di sisi lain,
mahasiswa dapat berinteraksi dalam kegiatan-kegiatan kemahasiswaan baik
intra maupun ekstra kampus. Hal ini bertujuan untuk mengembangkan minat,
bakat, wawasan serta pengalaman sebagai bekal berkecimpung di
masyarakat.
Sebenarnya mahasiswa/I itu bisa
juga dikatakan mandiri dan bisa belajar dengan sendirinya, tetapi
kenyataannya tidak demikian. Ada banyak mahasiswa yang pesimis dan tidak
mengambil bagian dari apa yang tidak dimengerti dari materi yang
diberikan dosen. Sebaiknya jangan begitu….. kita sebagai mahasiswa harus
aktif dan kalau boleh mengambil bagian misalnya ada perlombaaan, kita
disitu harus ikut dan bersemangat untuk meraih kemenangan yang sejati.
Strategis belajar itu merupakan
hal yang harus dimiliki setiap mahasiswa/I atau pun pelajar pada
umumnya. Untuk kita bisa memehami setiap materi yang diberikan oleh
bapak/ibu dosen. Cara belajar yang baik dan bisa dimengerti adalah
mendalami materi tersebut dan berusaha mengerti. Kalau boleh cari di
internet. Terus kita terus pelajari dan jika ada yang tidak dimengerti
dicatat terus kalau dosennya masuk baru ditanyakan apa yang tidak
mengerti tadi.