Akuntansi harus
memberi respon terhadap kebutuhan masyarakat akan informasi yang terus berubah
baik itu kondisi budaya, ekonomi, hokum, sosial, dan politik yang ada dalam
lingkungan operasinya. Pada awalnya akuntansi tidak lebih dari system
pencatatan untuk jasa perbankan tertentu dan skema pemungutan pajak, dan
kemudian dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan sejumlah perusahaan dagang. Agar
dapat mengikuti perhatian masyarakat terhadap lingkungan yang makin meningkat
terhadap integritas perusahaan, akuntan telah menemukan cara untuk mengukur dan
melaporkan kewajiban pemulihan kondisi lingkungan dan mengungkapkan praktik
pencucian uang dan hal-hal sejenis yang berkaitan dengan kejahatan kerah putih.
Akuntansi
memberikan informasi pengambilan keputusan kepada pasar surat berharga umum
domestik dan internasional yang sangat besar. Sehingga akuntansi memperluas
lingkupnya terhadap konsultasi manajemen dan menggabungkan teknologi informasi
yang semakin berkembang kedalam system dan prosedurnya. Mengapa kita harus
mengetahui bagaimana dan mengapa akuntansi berkembang? Jawabannya adalah sama
seperti mengapa kita mempelajari perkembangan dalam bidang yang lain. Kita akan
dapat memahami dan lebih baik system akuntansi suatu negara dengan mengetahui
faktor-foktor dasar yang mempengaruhi perkembangannya. Tentu saja akuntansi
berbeda dari satu tempat ketempat lain diseluruh dunia dan pengetahuan mengenai
factor perkembangan membantu untuk memahami mengapa hal itu terjadi.
Perkembangan Akuntansi Internasional
Akuntansi Internasional adalah akuntansi
untuk transaksi internasional, perbandingan prinsip akuntansi antarnegara yang
berbeda dari harmonisasi berbagai standar akuntansi dalam bidang kewenangan
pajak, auditing, dan bidang akuntansi lainnya. Akuntansi harus berkembang agar
mampu memberikan informasi yang diperlukan dalam pengambilan keputusan
perusahaan pada setiap perubahan lingkungan bisnis. Ada delapan faktor yang
mempengaruhi perkembangan akuntansi internasional , yaitu :
1)
Sumber Pendanaan
Di
Negara-negara dengan pasar ekuitas yang kuat, seperti Amerika Serikat dan
Inggris, akuntansi memiliki focus atas seberapa baik manajemen menjalankan
perusahaan (profitabilitas), dan dirancang untuk membantu investor menganalisis
arus kas masa depan dan resiko terkait. Pengungkapan dilakukan sangat lengkap
untuk memenuhi kebutuhan kepemilikan public yang luas. Sebaliknya, dalam sistem
berbasis kredit dimana bank merupakan sumber utama pendanaan, akuntansi
memiliki focus atas perlindungan kreditor melalui pengukuran akuntansi yang
konservatif. Karena lembaga keuanngan memiliki akses langsung terhadap
informasi apa saja yang diinginkan, pengungkapan public yang luas dianggap
tidak perlu
2) Sistem
Hukum
Sistem
hukum menentukan bagaimana individu dan lembaga berinteraksi. Dunia barat
memiliki dua orientasi dasar: hukum kode (sipil) dan hukum umum (kasus). Hukum
kode utamanya diambil dari hukum Romawi dan kode Napoleon. Dalam Negara-negara
hukum kode (Prancis, Jerman, dan Skandinavia), hukum merupakan satu kelompok
lengkap yang mencakup ketentuan dan prosedur. Kodifikasi standard an prosedur
akuntansi merupakan hal yang wajar dan sesuai disana. Dengan demikian, di
Negara-negara hukum kode, aturan akuntansi digabungkan dalam hukum nasional dan
cenderung sangat lengkap dan mencakup sangat banyak prosedur. Sebaliknya, hukum
umum berkembang atas dasar kasus per kasus tanpa adanya usaha untuk mencakup
seluruh kasus dalam kode yang lengkap. Tentu saja, terdapat hukum dasar, tetapi
cenderung tidak terlalu detail dan lebih fleksibel bila dibandingkan dengann
sistem hukum kode. Hal ini mendorong usaha coba-coba dan memungkinkan penerapan
pertimbangan. Hukum umum diambil dari hukum kasus Inggris. Pada kebanyakan
Negara hukum umum, aturan akuntansi ditetapkan oleh organisasi professional
sector swasta. Hal ini memungkinkan aturan akuntansi menjadi lebih adaptif dan
inovatif. Kecuali untuk ketentuan dasar yang luas, kebanyakan aturan
akuntansitidak digabungkan secara langsung ke dalam hukum dasar.
3) Perpajakan
Di
kebanyakan Negara, peraturan pajak secara efektif menentukan standar akuntansi
karena perusahaan harus mencatatat pendapatan dan beban dalam akun mereka untuk
mengkalimnya untuk keperluan pajak. Hal ini sebagai contoh merupakan kasus di
Jerman dan Swedia. Di Negara lain seperti Belanda, akuntansi keuangan dan pajak
berbeda: Laba kena pajak pada dasarnya adalah laba akuntansi keuangan yang
disesuaikan terhadap perbedaan –perbedaan dengan hukum pajak. Tentu saja,
ketika akuntansi keuangan dan pajak terpisah, kadang-kadang aturan pajak
mengharuskan penerapan prinsip akuntansi tertentu.
4) Ikatan
Politik dan Ekonomi
Ide
dan teknologi akuntansi dialihkan melalui penaklukan, perdagangan dan kekuatan
sejenis. Sistem Pencatatan Berpasangan yang berawal di Italia pada tahun
1400-an secara perlahan-lahan menyebar luas di Eropa bersamaan dengan
gagasan-gagasan pembaruan lainnya.
5) Inflasi
Inflasi
menyebabkan distorsi terhadap akuntansi biaya historis dan mempengaruhi
kecenderungan suatu Negara untuk menerapkan perubahan harga terhadap akun-akun
perusahaan.
6) Tingkat
Perkembangan Ekonomi
Faktor
ini mempengaruhi jenis transaksi usaha yang dilaksanakan dalam suatu perekonomian
dan menentukan manakah yang paling utama. Pada gilirannya, jenis transaksi
menentukan masalah akuntansi yang dihadapi. Sebagai contoh, kompensasi
eksekutif perusahaan berbasis saham atau sekuritisasi aktiva merupakan sesuatu
yang jarang terjadi dalam perekonomian dengan pasar modal yang kurang
berkembang. Saat ini, banyak perekonomian industri berubah menjadi pereknomian
jasa. Masalah akuntansi seperti penilaian aktiva tetap dan pencatatan
depresiasi yang sangat relevan dalam sector manufaktur menjadi semakin kurang
penting. Tantangan-tantangan akuntansi yang baru seperti penilaian aktiva tidak
berwujud dan sumber manusia semakin berkembang.
7) Tingkat
Pendidikan
Standar
dan praktik akuntansi yang sangat rumit akan menjadi tidak berguna jika disalahartikan
dan disalahgunakan. Sebagai contoh, pelaporan teknis yang kompleks mengenai
varian perilaku biaya tidak akan berarti apa-apa, kecuali para pembaca memahami
akuntansi biaya. Pengungkapan mengenai resiko efek derivative tidak akan
informative kecuali jika dibaca oleh pihak yang berkompeten.
8) Budaya
Empat
dimensi budaya nasional, menurut Hofstede : individualisme, jarak kekuasaan,
penghindaran ketidakpastian, maskulinitas.
Tantangan
bagi profesi akuntan dalam pengembangan akuntansi adalah :
1.
Skill
dan kompetensi yang dimiliki
2.
Memahami
Cross Functional Linkages
3.
Analisis
keuangan dan perbandingannnya
Klasifikasi Akuntansi Internasional
Klasifikasi merupakan dasar untuk memahami dan menganalisis
mengapa dan bagaimana sistem akuntansi nasional berbeda-beda. Kita juga dapat
menganalisis apakah sistem-sistem tersebut cenderung menyatu atau berbeda.
Tujuan klasifikasi adalah untuk mengelompokkan sistem akuntansi keuangan
menurut karakteristik khususnya. Klasifikasi mengungkapkan struktur dasar di
mana anggota-anggota kelompok memiliki kesamaan dan apa yang membedakan
kelompok-kelompok yang beraneka ragam satu sama lain. Dengan mengenali kesamaan
dan perbedaan, pemahaman kita mengenai sistem akuntansi akan lebih baik.
Ada empat Pendekatan Klasifikasi, klasifikasi awal yang dilakukan adalah yang
diusulkan oleh Mueller pertengahan tahun 1960-an. Ia mengidentifikasikan empat
pendekatan terhadap perkembangan akuntansi di Negara-negara Barat dengan sistem
ekonomi berorientasi pasar.
a)
Berdasarkan pendekatan makroekonomi, praktik akuntansi didapatkan dari dan dirancang untuk
meningkatkan tujuan makroekonomi nasional. Tujuan perusahaan umumnya
mengikuti dan bukan memimpin kebijakan nasional, karena perusahaan bisnis
mengordinasikan kegiatan mereka dengan kebijakan nasional. Oleh karenanya,
sebagai contoh, suatu kebijakan nasional berupa lapangan kerja yang stabil
dengan menghindari perubahan besar dalam siklus bisnis akan menghasilkan
praktik akuntansi yang meratakan laba. Atau, untuk mendorong perkembangan
industry tertentu, suatu Negara dapat mengizinkan penghapusan pengeluaran modal
secara cepat pada beberapa industry tersebut. Akuntansi di Swedia berkembang
dari pendekatan makroekonomi.
b)
Berdasarkan pendekatan mikroekonomi, akuntansi berkembang dari prinsip-prinsip mikroekonomi. Fokusnya
terletak pada perusahaan secara individu yang memiliki tujuan untuk bertahan
hidup. Untuk mencapai tujuan ini, perusahaan harus mempertahankan modal fisik
yang dimiliki. Juga sama pentingnya bahwa perusahaan memisahkan secara jelas
modal dari laba untuk mengevaluasi dan mengendalikan aktivitas usaha.
Pengukuran akuntansi yang didasarkan pada biaya penggantian sangat didukung
karena paling sesuai dengan pendekatan ini. Akuntansi di Belanda berkembang
dari mikroekonomi.
c)
Berdasarkan pendekatan disiplin independen, akuntansi berasal dari praktik bisnis dan berkembang secara ad
hoc, dengan dasar perlahan-lahan dari pertimbangan, coba-coba dan
kesalahan. Akuntansi dianggap sebagai fungsi jasa yang konsep dan prinsipnya
diambil dari proses bisnis yang dijalankan, dan bukan dari cabang keilmuan
seperti ekonomi. Bisnis menghadapi kerumitan dunia nyata dan ketidakpastian
yang senantiasa terjadi melalui pengalaman, praktik, dan intuisi. Akuntansi
berkembang dengan cara yang sama. Sebagai contoh, laba secara sederhana merupakan
hal yang paling bermanfaat dalam praktik dan pengungkapan secara pragmatis
dalam menjawab kebutuhan para pengguna. Akuntansi berkembang secara independen
di Inggris dan Amerika Serikat.
d)
Berdasarkan pendekatan yang seragam, akuntansi distandardisasi dan
digunakan sebagai alat untuk kendali administrative oleh pemerintah pusat.
Keseragaman dalam pengukuran, pengungkapan dan penyajian akan memudahkan
informasi akuntansi dalam mengendalikan seluruh jenis bisnis. Secara umum,
pendekatan seragam digunakan di Negara-negara dengan ketelibatan pemerintah
yang besar dalam perncanaan ekonomi di mana akuntansi digunakan antara lain
untuk mengukur kinerja, mengalokasikan sumber daya, mengumpulkan pajak dan
mengendalikan harga. Prancis, dengan bagan akuntansi nasional yang seragam
merupakan pendukung utama pendekatan akuntansi secara seragam.
Akuntansi juga dapat diklasifikasikan dengan
sistem hukum suatu negara.
1)
Akuntansi dalam
negara-negara hukum umum memiliki karakter berorientasi terhadap penyajian
wajar, transparansi, dan pengungkapan penuh dan pemisahan antara akuntansi
keuangan dan pajak. Pasar saham mendominasi sumber-sumber keuangan dan
pelaporan keuangan ditunjukkan untuk kebutuhan infrmasi investor luar.
Akuntansi hukum umum disebut sebagai Anglo Saxon.
2)
Akuntansi dalam negara-negara
hukum kode memiliki karakteristik beorientasi legalistic, tidak membiarkan
pengungkapan dalam jumlah kurang, dan kesesuaian antara ankuntansi keuangan dan
pajak. Bank atau pemerintah mendominasi ksumber keuangan dan pelaporan keuangan
dan pelaporan keuangan ditujukan untuk perlindungan kreditor. Akuntansi ini
disebut juga continental. Pemberian karakter akuntansi memparalelkan hal yang
disebut sebagai model pemegang saham dan pihak berkepentingan tata kelila
perusahaan dalan Negara hukum umum dan hukum kode.
Klasifikasi yang
didasarkan pada penyajian wajar versus kepatuhan hukum menimbulkan pengaruh
yang besar terhadap banyak permasalahan akuntansi, seperti
a)
Depresiasi, di mana
beban ditentukan berdasarkan penurunan kegunaan suatu aktiva selama masa
manfaat ekonomi (penyajian wajar) atau jumlah yang diperbolehkan untuk tujuan
pajak (kepatuhan hukum),
b)
Sewa guna usaha yang
memiliki substansi pembelian aktiva tetap diperlakukan seperti itu (penyajian
wajar) atau diperlakukan seperti sewa guna usaha operasi yang biasa (kepatuhan
hukum),
c)
Pensiun dengan biaya
yang diakrual pada saat dihasilkan oleh karyawan (penyajian wajar) atau
dibebankan menurut dasar dibayar pada saat berhenti kerja (kepatuhan hukum).
Terdapat 2 pendekatan
untuk klasifikasi sistem akuntansi yaitu:
1)
Pendekatan Deduktif
Berkaitan dengan pendekatan deduktif ini ada
empat pendekatan dalam perkembangan akuntansi:
a.
Macroeconomic
Pattern
Dalam pendekatan ini bisa dilihat bahwa ternyata
akuntansi untuk bisnis berhubungan erat dengan kebijakan perekonomian nasional.
Tujuan perusahaan biasanya mengikuti kebijakan ekonomi nasional.
Beberapa Negara yang memakai pendekatan ini adalah Swedia, Prancis, dan
Jerman.
b.
Microeconomic
Pattern
Dalam pendekatan ini akuntansi dipandang sebagai
cabang ekonomi bisnis. Konsep akuntansi merupakan derivasi dari analisa
ekonomi. Konsep utamanya adalah bagaimana mempertahankan investasi modal
dalam sebuah entitas bisnis.
c.
Independent
Discipline Approach
Akuntansi dipandang sebagai fungsi jasa dan
diderivasikan dari praktek bisnis. Negara Amerika dan Inggris menganut
pendekatan ini.
d.
Uniform
Accounting Approach
Akuntansi dipandang sebagai alat yang efisien
untuk administrasi dan control. Dalam hal ini akuntansi digunakan untuk
mempermudah penggunaan dan menyeragamkan baik pengukuran, pengungkapan dan
penyajian serta sebagai alat control untuk semua tipe bisnis dan pemakai,
termasuk manager, pemerintah dan otoritas perpajakan.
Klasifikasi yang dilakukan G. G. Mueller yang
dimuat dalam The International Journal of Accounting (Spring 1968) yang
menggunakan penilaian perkembangan ekonomi, kompleksitas bisnis, situasi social
politik serta sistem hukum, membagi Negara-negara ke dalam 10 kelompok
berdasarkan sistem akuntansi yaitu:
1)
Amerika Serikat / Kanada
/ Belanda
2)
Negara-negara
persemakmuran Inggris
3)
Jerman / Jepang
4)
Daratan Eropa (Tidak
termasuk Jerman Barat, Belanda dan Skandinavia)
5)
Skandinavia
6)
Israel / Meksiko
7)
Amerika Selatan
8)
Negara Berkembang
9)
Afrika (tidak termasuk
Afrika Selatan)
10) Negara-negara Komunis
2)
Pendekatan Induktif
Sementara Nair dan Frank dalam The Accounting
Review (Juli 1980) membagi Negara-negara ke dalam 5 Group besar yaitu (1) model
persemakmuran Inggris, (2) model Amerika Latin / Eropa Selatan, (3) model
Eropa Utara dan Tengah, (4) model Amerika Serikat dan (5) Chili
berdasarkan perbedaan dalam praktek pengungkapan dan penyajian. Nair dan
Frank juga menilai tingkat hubungan pengelompokkan Negara-negara tersebut
dengan sejumlah variable seperti bahasa, struktur ekonomi dan
perdagangan. Ternyata terdapat perbedaan antara pengungkapan dan pengukuran di
masing-masing kelompok Negara tersebut.
Sementara Nobes dalam Journal of Business
Finance and Accounting(Spring 1983) mengidentifikasi faktor-faktor yang
membedakan sistem akuntansi yaitu:
1)
Tipe pemakai laporan
keuangan yang dipublikasikan.
2)
Tingkat kepastian hukum.
3)
Peraturan pajak dalam
pengukuran.
4)
Tingkat konservatisme.
5)
Tingkat keketatan
penerapan dalam historical cost.
6)
Penyesuaian replacement
cost.
7)
Praktek konsolidasi.
8)
Kemampuan untuk
memperoleh provisi.
9)
Keseragaman antar
perusahaan dalam menerapkan peraturan.
Sumber: Frederick D.S. Choi, dan Gary K. Meek, International Accounting,Jakarta:
Salemba Empat,2005.
Soal & Jawaban
1.
Tantangan
bagi profesi akuntan dalam pengembangan akuntansi adalah, kecuali….
a.
Skill
dan kompetensi yang dimiliki
b.
Memahami
Cross Functional Linkages
c.
Analisis
keuangan dan perbandingannnya
d.
Tingkat
perkembangan ekonomi
Jawaban D
2.
Akuntansi
untuk transaksi internasional, perbandingan prinsip akuntansi antarnegara yang
berbeda dari harmonisasi berbagai standar akuntansi dalam bidang kewenangan
pajak, auditing, dan bidang akuntansi lainnya merupakan pengertian dari..
a.
Akuntansi
pemerintahan
b.
Akuntansi
internasional
c.
Akuntansi
keuangan
d.
Akuntansi
manajemen
Jawaban B
3.
pendekatan terhadap
perkembangan akuntansi apakah yang digunakan dinegara-negara dengan keterlibatan
pemerintah yang besar dalam perencanaan ekonomi di mana akuntansi digunakan
antara lain untuk mengukur kinerja, mengalokasikan sumber daya, mengumpulkan
pajak dan mengendalikan harga?
a.
Pendekatan
yang seragam
b.
Pendekatan
mikroekonomi
c.
Pendekatan
makroekonomi
d.
Pendekatan
disiplin independen
Jawaban A
4.
Pengidentifikasian
faktor-faktor yang membedakan sistem akuntansi menurut
Nobes dalam Journal of Business Finance and Accounting(Spring 1983) adalah,
kecuali…
a.
Praktek konsolidasi
b.
Tipe pemakai laporan
keuangan yang tidak dipublikasikan
c.
Kemampuan untuk
memperoleh provisi
d.
Tingkat
kepastian hukum
Jawaban B
5.
Klasifikasi yang
didasarkan pada penyajian wajar versus kepatuhan hukum menimbulkan pengaruh
yang besar terhadap banyak permasalahan akuntansi seperti, kecuali…..
a.
Depresiasi
b.
Pensiun
c.
Sewa guna usaha
d.
Pajak
Jawaban D