Selasa, 30 Agustus 2011

ABOUT ME


Just be yourself and do not expect it to others

 my names is Nataria Daeli

 I was born on Sunday January 10, 1993 the time at 04.45 pm 
                       >>>  The beloved island of Nias  <<<
        
Bio Bio Aku adalah seseorang yg penuh dgn impian, aku suka bgt berkhayal..
honest and simple
perhatian
klo marah biasanya diam aja.

I
Jesus Christ
I My parents
I My Family
I My Best Friends
I My Friends
I My Teachers
I SMA Pembda Nias
I Nias
I My Life


Hal yang disukai =>

dikasih kejutan
diperhatiin
hang out with friends
dicintai dan disayangi


Hal yang tidak disukai =>

menunggu dan ditunggu
dibohongin
dikhianatin
dikecewain
sesuatu yang gak pasti
orang yang gak to the point


Aku orangnya cuek
aku g suka orang pembohong dan munafik
aku suka bergaul
aku suka bersahabat
tapi kadang aku tuh orangnya pemalu
dan yang pasti kebanyakan bersifat plegmatis.


Masalah cinta? entar aja.. semua indah pada waktunya kok, so ga usah terlalu buru''. selesaiin dulu kuliah, baru kerja... entar cintanya menyusul :)        
* ga usah masukin kehati bila teman'' nyindir :)


Senin, 15 Agustus 2011

Prinsip Dasar Akuntansi

Mau tau prinsip dasar akuntansi itu apa?  Hemm... aku juga :D  Soalnya jika aku ketemu orang yang berpendidikan dan mereka tanya aku itu ngambil jurusan apa?  Terus nanya-nanya tentang akuntansi (because I’m majoring accounting) bisa malu dong, kalo ngga tau... apa lagi dah mahasiswi :)  aku sih tau tapi kurang detail. Nah... untuk lebih detail dan lebih perfectnya, ada lima prinsip dasar akuntansi yang bisa menjadi pengetahuan bagi teman-teman, bagi pengusaha, dan bagi siapa pun yang butuh.
Prinsip dasar akuntansi ini mendasari akuntansi dan juga seluruh laporan keuangan. Prinsip akuntansi ini dimulai dari tujuan laporan keuangan, postutat akuntansi, dan konsep teoritis akuntansi, serta sebagai dasar pengembangan teknik atau prosedur akuntansi yang dipakai dalam menyusun laporan keuangan.
1.   Historical Cost Principle (Prinsip Biaya Historis)
Prinsip ini menggunakan harga perolehan dalam mencatat aktiva. utang, modal, dan biaya. Maksud dari harga perolehan adalah harga pertukaran yang disetuiui oleh kedua belah pihak vang tersangkut dalam transaksi. Harga perolehan ini harus terjadi dalam transaksi di antara kedua belah pihak yang bebas. Harga pertukaran ini dapat terjadi pada seluruh transaksi dengan pihak ekstern, baik yang menyangkut aktiva, utang, modal atau transaksi lainnya. Biaya memiliki keunggulan yang penting dibandingkan penilaian yang lainnya, yaitu dapat diandalkan.
2.   Revenue Recognition Principle (Prinsip pengakuan Pendapatan) 
Prinsip Pengakuan Pendapatan adalah aliran masuk harta-harta (aktiva) yang timbul dari penyerahan barang atau jasa yang dilakukan oleh suatu unit usaha selama suatu periode tertentu. Dasar yang digunakan untuk mengukur besamya pendapatan adalah jumlah kas atau ekuivalennya yang diterima dari transaksi penjualan dengan pihak yang bebas. Istilah pendapatan dalam prinsip ini merupakan istilah yang luas, di mana di dalam pendapatan termasuk pendapatan sewa, laba penjualan aktiva dan lain-lain. Batasan umum yang biasanya digunakan adalah semua perubahan dalam jumlah bersih aktiva selain yang berasal dari pernilik perusahaan.
Biasanya pendapatan diakui pada saat terjadinya penjualan barang atau jasa. Yaitu saat ada kepastian mengenai besarnya pendapatan yang diukur dengan aktiva yang diterima. Tetapi ketentuan umum ini tidak selalu dapat diterapkan, sehingga timbul beberapa ketentuan lain untuk mengakui pendapatan. Pengecualian-pengecualian itu adalah pengakuan pendapatan saat produksi selesai, selama masa produksi dan pada saat kas diterima. 
3.   Matching Principle ( Prinsip Mempertemukan)
Priinsip ini adalah mempertemukan biaya dengan pendapatan yang timbul karena biaya tersebut Prinsip ini berguna untuk menentukan besamya penghasilan bersih setiap periode. Karena biaya itu harus dipertemukan dengan pendapatannya, maka pembebanan biaya sangat tergantung pada saat pengakuan pendapatan. Apabila pengakuan suatu pendapatan ditunda, maka pembebanan biayanya juga akan ditunda sampai saat diakuinya pendapatan.
Penerapan prinsip ini. juga menghadapi beberapa kesulitan. Misalnya, dalam hal biaya-biaya yang tidak mempunyai hubungan yang jelas dengan pendapatan, maka sulit untuk mempertemukan biaya dengan pendapatannya. Contoh, biaya administrasi dan umum tidak dapat dihubungkan dengan pendapatan perusahaan. Kesulitan seperti ini diatasi dengan membebankan biaya-biaya tersebut ke periode terjadinya.
Biasanya biaya-biaya seperti itu disebut period costs. Sebabnya, biaya produksi seperti biaya baban baku, upah langsung dan biaya produksi tidak langsung, mempunyai hubungan yang jelas dengan pendapatan, sehingga dapat dengan mudah dipertemukan.  Kesulitan yang lain seperti dalam hal biaya yang mempunvai manfaat untuk beberapa periode. Biaya-biaya seperti ini ditunda pembebanannya karena mernpunyai fungsi menimbulkan pendapatan. Masalahnya adalah alokasi setiap periodenya. Dasar alokasi yang digunakan dalam metode-metode depresiasi dan amortisasi hampir semuanya berdasarkan taksiran-taksiran yang tidak jelas hubungannya dengan pendapatan.
Salah satu akibat dari prinsip ini adalah digunakannya dasar waktu (accrual basis) dalam pembebanan biaya. Dalam prakteknya digunakan jurnal-jurnal penyesuaian setiap akhir periode untuk mempertemukan biaya dengan pendapatan.
4.   Consistency Principle (Prinsip Konsistensi)
Agar laporan keuangan dapat dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, maka metode dan prosedur-prosedur yang digunakan dalam proses akuntansi harus diterapkan secara konsisten dari tahun ke tahun. Sehingga bila terdapat perbedaan antara suatu pos dalam dua periode, dapat segera diketahui bahwa perbedaan itu bukan selisih akibat penggunaan metode yang berbeda.
Konsistensi tidak dimaksudkan sebagai larangan penggantian metode, jadi masih dimungkinkan untuk mengadakan perubahan metode yang dipakai. Tetapi jika ada penggantian metode, maka akibat (selisih) yang cukup berarti (material) terhadap laba perusahaan harus dijelaskan dalam laporan keuangan, tergantung dari sifat dan perlakuan terhadap perubahan metode atau prinsip tersebut.
5.   Full Disclosure Principle (Prinsip Pengungkapan Penuh)
Yang dimaksud dengan prinsip pengungkapan lengkap adalah menyajikan informasi yang lengkap dalam laporan keuangan. Karena infomasi yang disajikan itu merupakan ringkasan dari transaksi-transaksi dalam satu periode dan juga saldo-saldo dari rekening-rekening tertentu, tidaklah mungkin untuk memasukkan semua informasi-informasi yang ke dalam laporan keuangan.
That way tentang prinsip dasar akuntansi, and hopefully useful 4 U all :) :) :) :)