Tidak
mau mengalah sering terjadi dan dialami oleh anak-anak maupun orang dewasa dari
hal yang kecil sampai hal yang serius. contohnya ketika anak-anak sedang
bermain, orang-orang yang berdiskusi, muda mudi yang gengsi juga untuk mengalah
dengan sahabat teman yang tadinya bercanda, pada akhirnya berakhir dengan
pertengkaran.
Ada salah seorang toko Alkitab yang mengajar kita untuk mau mengalah, yaitu Abraham. Seorang yang memiliki kedudukan dan harta yang banyak serta usia yang jauh lebih tua dari Lot keponakannya, Tidak membuat Abraham arogan, melainkan justru mau mengalah. Abraham memiliki kebesaran hati untuk mau mengalah, itu dilakukannya dengan bijaksana. Memang tidak mudah untuk mau mengalah apalagi ketika kita disakiti oleh orang lain atau yang menurut kita tidak sepantasnya ia melakukan hal itu pada kita. Namun dengan saya belajar dari tokoh ini, yang memiliki kebesaran hati dan kasih yang sungguh-sungguh dengan bukti memberikan haknya kepada keponakannya Lot, yaitu tanah yang subur dan makmur sedangkan yang menjadi miliknya hanya yang yang tidak bagus menurut Lot.
Sikap
mengalah perlu dimiliki oleh setiap anak-anak Tuhan saat ini, dimanapun dan
kapanpun untuk dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini sesuai dengan
nasihat rasul Paulus yang di baca agar tidak kalah dengan kejahatan, tetapi
mengalahkan kejahatan itu dengan kebaikan seperti halnya yang diajarkan Yesus
Kristus padaku.
Sebab,
saat kita mengalah Tuhan melihat kebesaran hati kita. Sikap yang demikian tentu
saja menyukai hati Tuhan. Ingat, mengalah belum tentu kalah. Ada berkat Tuhan
yang jauh lebih baik yang terindah dan yang tersedia bagi orang-orang yang
belajar untuk mengalah.
“Jangan
putus asa ketika anda sedang mengalami ketidakadilan”
Janganlah
kamu kalah terhadap kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan.
Roma 12:21